IP ADRESS V4
adalah versi
keempat dari Protokol Internet (IP). Ini adalah salah satu protokol inti dari
metode internetworking berbasis standar di Internet dan jaringan
packet-switched lainnya. IPv4 adalah versi pertama yang digunakan untuk
produksi di ARPANET pada tahun 1983. IPv4 masih merutekan sebagian besar lalu
lintas Internet saat ini, meskipun penerapan protokol penerus, IPv6 sedang
berlangsung
IPv4
adalah protokol tanpa koneksi, dan beroperasi pada model pengiriman upaya
terbaik, dalam hal itu tidak menjamin pengiriman, juga tidak menjamin urutan
yang tepat atau menghindari pengiriman duplikat. Aspek-aspek ini, termasuk
integritas data, ditangani oleh protokol transport lapisan atas, seperti
Transmission Control Protocol
Network ID
Network ID adalah Identitas dari suatu kelompok IP
Address / subnet. Network ID merupakan bagian dari IP address yang menunjukan
letak network atau jaringan dari suatu IP Address.
Network ID tergantung
dari IP Address yang diberikan ke komputer. Untuk itu agar komputer bisa saling
berkomunikasi satu sama lain masing-masing komputer harus memiliki network ID
yang sama. Sebagai contoh: komputer dengan IP Address 192.168.1.1 maka komputer
yang lain juga harus memiliki network ID yang sama yaitu 192.168.1.(Nomor IP selain
1) sehingga komputer-komputer tersebut bisa saling berkomunikasi.
HOST ID
ID Host adalah identitas dari host (interface router,
workstation, dan device) yang terhubung ke jaringan. Dalam hal ini Net ID berperan untuk mengidentifikasi
suatu jaringan jaringan dari jaringan lain. Sementara Host ID berperan untuk
melakukan identifikasi host dalam suatu jaringan. Dengan kata lain, seluruh
host yang ada akan tersambung dalam jaringan yang sama, yakni jaringan yang
memiliki Net ID yang sama.
Di sini, garis pemisah
antara network dan host tidak tetap, karena tergantung pada kelas network
masing-masing, yakni IP Address yang terbagi menjadi lima kelas, yakni dari
kelas A hingga kelas E.
Jenis-Jenis Alamat
a. Broadcast address
Broadcast
address adalah alamat tujuan yang dituju oleh sebuah host jika akan mengirimkan
pesan atau data kepada semua host yang ada pada LAN yang sama. Broadcast
address tidak berlaku untuk LAN yang berbeda. Jadi jika sebuah host dalam LAN
ingin mengirimkan informasi kepada semua host pada LAN tersebut maka cukup
dilakukan dengan mengirimkan ke alamat broadcast. Contoh broadcast address
adalah 192.168.1.255 subnetmask 255.255.255.0
b. Multicast address
Alamat multicast adalah adalah
alamat tujuan yang dituju oleh sebuah host jika akan mengirimkan pesan atau
data kepada beberapa host saja yang ada pada LAN yang sama. Jadi jika
sebuah host dalam LAN ingin mengirimkan informasi kepada beberapa host
tertentu saja pada LAN tersebut maka cukup dilakukan dengan mengirimkan
ke alamat multicast.
c. Unicast address
Alamat unicast adalah adalah alamat
tujuan yang dituju oleh sebuah host jika akan mengirimkan pesan atau data
kepada sebuah host yang ada pada LAN yang sama. Jadi jika sebuah host dalam LAN
ingin mengirimkan informasi kepada satu host pada LAN yang sama maka cukup
dilakukan dengan mengirimkan ke alamat host tujuan. Setiap alamat host
dianggap sebagai unicast address.
Kelas-Kelas Address IPv4
IP Address Kelas A
Bit pertama IP address
kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi
byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A
terdapat 126 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host
(255x255x255). IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host
yang sangat besar
IP Address Kelas B
Dua bit IP address kelas
B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191.
Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga
kalau ada komputer mempunyai IP address 192.168.26.161, network ID = 192.168
dan host ID = 26.161. Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari
128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan
jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.
IP Address Kelas C
IP address kelas C
mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit pertama
IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID
8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan
masing-masing network memiliki 256 host
IP Address Kelas D
IP address kelas D
digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas D selalu
diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit
berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address
ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID
IP Address Kelas E
IP address kelas E tidak
diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset
1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255.
SUBNETTING
Subnetting adalah proses untuk memecahkan atau
membagi sebuat network menjadi beberapa network yang lebih kecil, atau
Subnetting merupakan sebuah teknik yang mengizinkan para administrator jaringan
untuk memanfaatkan 32 bit IP address yang tersedia dengan lebih efisien.
Teknik subnetting membuat skala jaringan lebih luas
dan tidak dibatas oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B dan C yang sudah di
atur. Dengan subnetting, maka kita bisa membuat network dengan batasan host
yang lebih realistis kebutuhan Subnetting menyediakan cara yang lebih fleksibel
untuk menentukan bagian mana dari sebuah 32 bit IP address yang mewakili
network ID dan bagian mana yang mewakili host ID. Dengan kelas-kelas IP address
standart, hanya 3 kemungkinan network ID yang tersedia : 8 bit untuk kelas A,
16 bit untuk kelas B dan 24 bit untuk kelas C.
Fungsi Subnetting
Salah
satu fungsi subnetting adalah dapat membantu meningkatkan kinerja dan keamanan
jaringan. Saatnya mempertimbangkan subnetting jaringan Anda. Meskipun
subnetting mengambil beberapa perencanaan dan dapat memakan waktu, itu sepadan
dengan usaha. Berikut adalah beberapa manfaat dan fungsi dari subnetting yang
harus Anda pertimbangkan.
·
Mengefisienkan Alamat IP
Penghematan alamat IP mengalokasikan IP address yang
terbatas agar lebih efisien. Jika internet terbatas oleh alamat-alamat di kelas
A, B, dan C, tiap network akan memiliki 254, 65.000,atau 16 juta IP address
untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak network dengan jumlah host lebih
dari 254, namun hanya sedikit network (kalau tidak mau dibilang ada) yang
memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki lebih
dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin akan menghamburkan
percuma sekitar 10 ribuan IP address.
·
Mengurangi Traffic Jaringan
Subnetting memastikan bahwa
traffic yang ditujukan untuk perangkat dalam subnet tetap berada di subnet itu,
yang mengurangi keleletan. Melalui penempatan subnet yang strategis, Anda dapat
membantu mengurangi beban jaringan dan lalu lintas rute yang lebih efisien.
Jadi, apa yang terjadi pada jaringan besar tanpa subnet? Setiap komputer akan
melihat paket broadcast dari semua komputer dan server di jaringan, sehingga
switch harus memindahkan semua lalu lintas ke port yang sesuai. Hal ini
menyebabkan peningkatan kelambatan, kinerja jaringan berkurang, dan waktu
respons yang lebih lambat. Namun, menggunakan router untuk memindahkan lalu
lintas antara hasil subnet tanpa lalu lintas siaran atau informasi apa pun yang
tidak perlu diarahkan atau dipindahkan ke subnet lain. Karena jumlah lalu
lintas dalam setiap subnet berkurang, kecepatan setiap subnet meningkat, yang
memudahkan kemacetan jaringan.
·
Meningkatkan keamanan jaringan
Anda mungkin berpikir, “Bagaimana perangkat di jaringan
saya aman? Dengan memisahkan jaringan anda menjadi subnet, Anda dapat
mengontrol aliran lalu lintas menggunakan ACL, QoS, atau peta rute,
memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi ancaman, titik tutup dari masuk dan
targetkan tanggapan Anda dengan lebih mudah. Anda juga dapat membagi jaringan
anda menggunakan router untuk menghubungkan subnet melalui konfigurasi ACL pada
router dan switch. Akibatnya, perangkat di subnet tidak dapat mengakses seluruh
jaringan. Pilihan lainnya adalah membatasi akses ke sumber daya pada klien
nirkabel, memastikan bahwa informasi berharga tidak mudah diakses di lokasi
terpencil.
·
Mengoptimalkan kinerja dan
kecepatan jaringan
Mengoptimalisasi untuk kinerja jaringan walaupun sebuah
organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di
dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja
mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada physical
network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama,
yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk network.
Karena alasan kinerja, network biasanya disegmentasikan ke dalam domain
broadcast yang lebih kecil bahkan lebih kecil dari Class C address.
Subnetting juga membagi
domain siaran jaringan Anda, memungkinkan Anda untuk mengontrol arus lalu
lintas dengan lebih baik, sehingga meningkatkan kinerja jaringan. Sebuah
peringatan, Anda lebih baik membatasi lalu lintas ke subnet tunggal dari pada
membiarkannya berpindah dari subnet ke subnet.
Oleh karena itu, Anda harus membatasi jumlah perangkat di subnet Anda bila
memungkinkan, bersama dengan mengendalikan arus lalu lintas antara subnet.
Melakukan hal ini akan meningkatkan kecepatan dan kinerja jaringan Anda.
Tujuan Subnetting
Selain
fungsi terdapat juga tujuan adanya subnetting ini. Hadirnya teknik subnetting
ini tentunya sangat memudahkan seorang administrator jaringan untuk membuat dan
mengamankan jaringan. Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa salah satu
manfaat dari subnetting adalah meningkatkan keamanan jaringan. Untuk mengetahui
apa saja tujuan subnetting berikut ini adalah penjelasannya :
·
Untuk mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang
hanya mempunyai 10 host, kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 – 10
=244 alamat yang tidak terpakai).
·
Membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti
membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
·
Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau
tidak.
·
Untuk mengatasi masalah perbedaan hardware dengan topologi fisik
jaringan.
·
Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan
supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.
·
Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang
digunakan dalam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan
berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki
address network yang unik.
·
Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat
terlalu banyaknya host dalam suatu network.
TABEL SUBNETTING
REFERENSI
https://humbel.id/2019/08/pengertian-dan-pembagian-kelas-ip-address/
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-subnetting/
https://akito-techno.blogspot.com/2013/03/kelas-kelas-ip-address-ipv4.html
https://slidetodoc.com/ip-address-by-prianto-1152020-1-ip-address/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar